Properti

05 Maret 2010

DERITA DELLA, GADIS BAU KENCUR YANG DITIDURI AYAH KANDUNGNYA

Apa jadinya jika seorang ayah kandung sudah dibutakan mata dan hatinya. Akibat terpicu nafsu melihat anaknya yang tumbuh menjadi gadis, Suharto yang kerap disapa Pak Harto, meniduri Della, anak kandungnya. Celakanya, gadis bau kencur asal sebuah kampung di Bogor itu sampai hamil.

Keluarga kami sebenarnya hanya berlatar keluarga sederhana. Ayahku seorang pensiunan. Sedang ibu bekerja di sebuah koperasi. Aku adalah anak kedua atau bungsu, dimana kakakku sedang kuliah di kota Bogor. Maka tinggalah kami bertiga di rumah. Sedang aku baru saja naik kelas dua SMP. Bapakku sebenarnya seorang penyayang. Apapun yang aku minta dikabulkan. NAh, karena ibu yang masih bekerja di koperasi, jadi di rumah aku sering hanya berdua bersama ayah. Terutama karena aku masuk sekolah sore. Sedang ibu kerja pagi sampai siang.
Saat kira-kira pagi menjelang siang, ayah sering memanggilku. KAdang minta dipijetin. KAdang juga hanya minta ditemani ngobrol. Tapi belakangan ayah sering membelai rambutku. KAdang juga sering meraba-raba bagian punggung dan menepuk-nepuk pahaku. Sebagai anak aku sama sekali tidak menaruh easa curiga. Jadi aku biarkan saja. Tapi diluar dugaanku ayah pernah meraba pahaku sampai menyingkap rok yan aku pakai. Terang saja aku kaget. Maka dengan nada halus aku mencoba menghindar.
Aku baru sadar bahwa ayah ada mau dari sekedar membelai. Awalnya aku heran mengapa ayah meraba-raba pahaku. Maka aku coba ingatkan ayah agar jangan nakal. Sebab aku ini anak kandungnya. Malah aku bilang, kalau mau nakal sama cewek lain saja.
Tapi dibilangi begitu, ayah malah tambah menjadi-jadi. Aku diseret kekamar. Lalu sekujur tubuhku digerayangi. Entah setan apa yang menghinggap di pikiran ayah, pakaianku coba dipreteli satu persatu. Aku pun meronta dan meminta ayah agar sadar.
Bahkan aku sempat ngancam akan lapor ibu jika ayah macam-macam. Tapi ayah malah cuek saja seolah tak menggubris ancamanku. Bahkan ayah seperti kucing lapar begitu berhasil membuka Bra'ku.
Aku pun coba melawan dan mendorong ayah sekuat tenaga. Namun kali ini ayah balik mengancam akan membunuhku jika tak dilayani.
Aku merasa ayah benar-benar kesetanan. Sebab tenaganya tiba-tiba berubah seperti banteng. Menyeruduk dan menghempas tubuhku hingga tak berkutik. Maka tubuhku akhirnya tanpa sehelai benangpun. Entahlah, aku hanya pasrah dan menangis. Aku sedih mengapa nasibku jadi begini.
Saat ayah menerkam tubuhku aku hanya bisa terpejam sambil melelehkan air mata. Tapi ayah benar-benar bernafsu. Pahaku dibuka lebar-lebar, dan dalam sekejap aku merasa ada benda kenyal menusuk keras ke anuku (maaf). Aku coba menahan dengan menarik napas.
Beberapa saat aku berhasil menahan. Namun akhirnya pertahananku ambruk. Disaat itulah kesucianku direnggut ayah. Sakit dan pedih rasanya. Aku sebagai anaknya hanya bisa berteriak,"ayah jahat, ayah jahat" sebelum ai itu terjadi.
Anehnya usai melampiaskan hawa nafsunya dan merenggut kegadisanku, ayah malah membiarkan aku tergolek lemas di kasur. Bahkan aku sampai berdarah-darah. Tapi akau masih berhasil meraih baju untuk kemudian aku pakai kembali sambil tidur. Aku takut ketahuan ibu.
Untung saja ibu tidak tahu kalau ayah berbuat mesum dan tekah menodaiku. Sebab waktu diperkosa, aku sangat takut ibu tiba-tiba datang. Namun dibalik itu aku justru ketakutan. Ada keinginan mengadu sam ibu, tapi aku takut ayah melah gelap mata. Maka aku mencoba diam. Aku terus menangis saat di kamar sendirian. Aku hanya tak habis pikir, masak seorang ayah sejahat itu. Apa tidak tahu aku ini darah dagingnya. Karena itu aku jadi benci melihat ayah. Kadang aku tak menggubris panggilannya.
Anehnya, ayah tak seperti berbuat aib. AKu tambah tertekan dan ketakutan. Suatu pagi ketika ibu ke pasarayah memanggilku dengan nada marah. Saat itu ayah mengancam agar aku tak bilang sama ibu soal kejadian yang telah diperbuatnya. Aku hanya diam seribu bahasa saat dibilangi begitu. Sejak itu aku jadi agak malas sekolah karena memikirkan nasibku. Sial, beberapa hari berikutnya, ayah menyuruh ibu ke rumah saudara. Dan, rupanya itu memang ayah rencanakan. Ternyata betul, saat itu ayah kembali memaksaku untuk melayani nafsu birahi ayah. Dalam ketakutan aku kembali diperkosa. Aku kesakitan luar biasa, tapi ayah mempermalukan aku seperti budak nafsunya.
AKu benar-benar dalam ketakutan luarbiasa setelah ayah mengancamku agar tutup mulut. Akibat itu pula, ayah dengan leluasa setiap ada kesempatan memaksaku untuk melayani hawa nafsunya. Sebulan kira-kira ada belasan kali ayah menyetubuhi kau. Dan, semua dilakukannya pagi hari ketika ibu baru erangkat kerja. Aku mau mengadu kepada siapa ? Mau mengadu kepada ibu takut. Mau minggat dari rumah juga takut. Akhirnya aku bebar-benar menjadi budak nafsu ayah. Itulah sebabnya di sekolah konsentrasiku sering terpecah.
AKu sering melamun. Kadang temanku sampai bertanya aku ada masalah apa. Namun aku hanya geleng-geleng kepala karena tak mau mereka tahu aib yang menimpaku. GAwatnya, sampai bulan kedua, ayah tetap saja tak jera. Dan petaka itupun datang. Aku hamil setelah dua bulan terus menerus di setubuhi ayah. Aku tambah stress karena mulai mual-mual. Ibu juga sempat bertanya dengan heran kok aku mualnya kayak orang hamil.Tapi aku tetap bilang hanya masuk angin saja.
Ketakutanku terhadap ayah ternyata tak membuat masalah selesai. Sebab janin dalam rahimku semakin hari semakin membesar. Bukan hanya mual-mual, tapi bentuk tubuhku mulai agak gendut. Itulah sebabnya, ibuku mengadukan perubahan tubuhku kepada kakakku.
Rupanya, begitu dikasih tahu, kakakku langsung menemuiku. Dia bertanya kepadaku tentang masalah apa yang sebenarnya terjadi. Tapi aku sukar sekali membuka rahasia ini. Terasa seperti menggigil ketakutan kalau aku mau buka mulut.
Karena aku tak mgaku juga, kakakku lalu memaksaku bawa ke dokter. Saat di dokter aku di tes urine. Saat itulah baru diketahui kalau aku hamil. Tahu aku hamil, kakak langsung kelihatan linglung. Dia jalan mondar mandir di depan kamar praktik dokter.
Saat aku keluar baru aku diinterogasi tentang siapa orang yang menghamiliku. Karena semua sudah menjadi bubur, aku akhirnya membuka bahwa janin yang dirahimku adalah akibat perbuatan ayah. Mendengar pengakuanku, kakakku terbelalak. Kakak naik pitam dan langsung memberi tahu ibu kalau aku hamil dan yang menghamili adalah ayah.
Ibu pingsan mendengar kabar kehamilanku akibat perbuatan ayah. Tak mau ambil resiko terlalu jauh, kakakku akhirnya memilih menyelesaikan masalahku secara hukum karena telah membuat bencana dalam keluarga. Ayah ditangkap polisi. Sedangkan aku terpaksa putus sekolah.

  ©Template by Dicas Blogger.